NEWS SIBU – Malaysia menghadapi krisis keselamatan jalan yang serius. Dalam 10 tahun terakhir, tercatat sekitar 60.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh negeri. Angka mengejutkan ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, dalam pidatonya di Putrajaya, Sabtu (11/10).
Menurut data resmi pemerintah, rata-rata lebih dari 6.000 kematian terjadi setiap tahun akibat kecelakaan di jalan raya. Tahun 2023 saja, tercatat 6.443 korban jiwa dari sekitar 600.000 kasus kecelakaan di seluruh Malaysia.
Baca Juga : KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur akan bahas pelaksanaan pemilu damai Myanmar
š Mayoritas Korban Adalah Pengendara Sepeda Motor
Zahid menjelaskan, pengendara dan penumpang sepeda motor menjadi kelompok yang paling rentan. Sekitar 65ā70 persen dari total korban jiwa merupakan pengguna kendaraan roda dua.
āIni bukan sekadar angka, tetapi tragedi yang mengorbankan ribuan keluarga setiap tahun. Kita perlu segera memperkuat kesadaran keselamatan di jalan raya,ā tegas Zahid dalam sambutannya.
Ia menambahkan, faktor utama penyebab kecelakaan meliputi kelalaian pengemudi, kecepatan berlebihan, dan pelanggaran lampu lalu lintas, di samping kondisi jalan yang belum sepenuhnya aman di beberapa wilayah pedesaan.
š§ Korban Didominasi Usia Muda
Data dari Kementerian Pengangkutan Malaysia (MOT) menunjukkan, sebagian besar korban merupakan pengemudi berusia di bawah 30 tahun, terutama pekerja muda dan pelajar.
Menteri Pengangkutan Anthony Loke Siew Fook menyebut, hal ini menjadi perhatian serius karena kelompok usia tersebut adalah generasi produktif.
āKita kehilangan potensi besar akibat kecelakaan jalan. Karena itu, pendidikan keselamatan berlalu lintas harus dimulai sejak bangku sekolah,ā ujarnya dalam pernyataan terpisah.
ā ļø Pemerintah Gencarkan Program Keselamatan Jalan
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Malaysia menggulirkan sejumlah program keselamatan, termasuk MyLesen B2 Programme, yang memberikan pelatihan dan lisensi mengemudi gratis kepada pengendara muda agar lebih paham aturan berkendara.
Selain itu, pemerintah juga memperketat penegakan hukum lalu lintas melalui pemasangan kamera pengawas otomatis (AWAS), razia kecepatan, serta pengawasan di jalur rawan kecelakaan.
āKedisiplinan di jalan harus menjadi budaya, bukan sekadar kewajiban,ā tambah Zahid.
š Malaysia Masuk Daftar Negara dengan Angka Kecelakaan Tinggi di Asia Tenggara
Meski terus menurun dibanding satu dekade lalu, angka kecelakaan di Malaysia masih tergolong tinggi di kawasan Asia Tenggara. Menurut laporan ASEAN Road Safety Review, Malaysia mencatat rata-rata 20 kematian per 100.000 penduduk setiap tahun ā lebih tinggi dibanding Singapura dan Brunei.
Pemerintah berharap, dengan penguatan kebijakan dan partisipasi masyarakat, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan bisa ditekan hingga setengahnya pada 2030, sejalan dengan target Decade of Action for Road Safety yang diinisiasi PBB.
