NEWS SIBU — Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat sinergi dan efektivitas lintas pilar dalam pelaksanaan agenda regional. Hal itu disampaikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-47 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (27/10/2025).

Dalam forum tersebut, Sugiono menegaskan bahwa keberhasilan ASEAN dalam menghadapi tantangan global sangat bergantung pada kemampuan organisasi untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan memastikan setiap pilar — politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya — berjalan selaras. “ASEAN harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya memperkuat satu pilar, tetapi juga memberikan dampak positif bagi seluruh komunitas ASEAN,” ujar Sugiono.
Baca Juga : Menlu Sugiono Serukan Pembangunan ASEAN yang Aman, Terlindungi dan Membuat Warganya Bangga
Menurutnya, dunia saat ini menghadapi dinamika yang semakin kompleks, mulai dari persaingan geopolitik, krisis energi, perubahan iklim, hingga tantangan digitalisasi. Dalam konteks tersebut, ASEAN dituntut tidak hanya menjadi kawasan yang stabil, tetapi juga adaptif dan tangguh. “Koordinasi lintas pilar sangat penting untuk menjaga keseimbangan kebijakan dan menghindari tumpang tindih program di tingkat regional,” tambahnya.
Sugiono juga menyoroti perlunya optimalisasi lembaga dan mekanisme kerja ASEAN agar lebih responsif terhadap isu-isu lintas sektoral. Ia menekankan bahwa peningkatan efektivitas kelembagaan akan memperkuat posisi ASEAN sebagai poros pertumbuhan sekaligus pusat stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
“Ke depan, ASEAN harus mengembangkan pendekatan yang lebih terpadu dan berbasis hasil. Kita perlu memperkuat komunikasi antar pilar agar kebijakan di bidang politik, ekonomi, dan sosial dapat saling melengkapi,” kata Sugiono. Ia juga mengusulkan pembentukan forum koordinasi reguler antar pejabat senior dari ketiga pilar untuk mempercepat pengambilan keputusan dan pelaksanaan program bersama.
Selain isu kelembagaan, Menlu Sugiono menegaskan pentingnya solidaritas ASEAN dalam menghadapi tantangan global seperti ketegangan geopolitik dan gangguan rantai pasok. Menurutnya, kolaborasi lintas pilar juga harus diarahkan untuk mendukung integrasi ekonomi kawasan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, para menteri luar negeri negara anggota ASEAN sepakat untuk memperkuat sinergi dalam implementasi ASEAN Community Vision 2045. Visi tersebut menekankan pentingnya ASEAN yang berdaya saing, tangguh, dan berorientasi pada masyarakat.
Pertemuan di Kuala Lumpur juga menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, termasuk penguatan koordinasi antara Sekretariat ASEAN dan negara anggota dalam pemantauan program lintas pilar. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan bersama dan meningkatkan relevansi ASEAN di tengah dinamika global.
“Dengan kerja sama yang erat dan saling percaya, ASEAN dapat terus menjadi kawasan yang damai, makmur, dan inklusif,” tutup Sugiono.









