NEWS SIBU — Pemerintah Malaysia dan Pakistan menyatakan kecaman keras terhadap segala bentuk Islamofobia dan xenofobia yang masih marak terjadi di berbagai belahan dunia. Pernyataan bersama tersebut disampaikan usai pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, di Kuala Lumpur pada Selasa (8/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat solidaritas dunia Islam dan menyerukan komunitas internasional agar meningkatkan toleransi antaragama serta menghormati hak kebebasan berkeyakinan.
Baca Juga : PM Anwar gelar pertemuan akbar sambut relawan Gaza di Kuala Lumpur
“Islamofobia dan xenofobia bukan hanya serangan terhadap umat Islam, tetapi juga ancaman terhadap nilai kemanusiaan dan perdamaian global,” tegas Anwar Ibrahim dalam konferensi pers bersama.
Dorong Tindakan Nyata dari Dunia Internasional
Dalam pernyataannya, kedua negara menyerukan agar PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Uni Eropa mengambil langkah konkret dalam mengatasi meningkatnya kasus diskriminasi terhadap umat Islam. Malaysia dan Pakistan juga menekankan perlunya pendidikan lintas budaya sebagai solusi jangka panjang untuk menumbuhkan saling pengertian antarumat beragama.
“Kita tidak bisa diam melihat simbol-simbol keagamaan dilecehkan. Dunia harus bersatu melawan kebencian dan intoleransi,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
Kedua negara juga menegaskan komitmen untuk menjaga citra Islam sebagai agama damai, dengan mengedepankan dialog, kerja sama internasional, dan kampanye global melawan ujaran kebencian berbasis agama.
Kolaborasi di Bidang Pendidikan dan Diplomasi
Pertemuan bilateral tersebut turut membahas kerja sama di bidang pendidikan, media, dan diplomasi antarumat beragama. Malaysia dan Pakistan sepakat memperluas program pertukaran pelajar dan pelatihan jurnalis muda guna memperkuat pemahaman lintas budaya.
Menurut Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mohamad Hasan, media memiliki peran strategis dalam membentuk persepsi publik tentang Islam. Oleh karena itu, kedua negara berencana mengadakan Forum Media Islam Internasional 2026. Untuk membahas strategi melawan disinformasi dan stereotip terhadap umat Islam di media global.
“Kami ingin memastikan narasi tentang Islam tidak lagi dimonopoli oleh sudut pandang yang bias atau negatif,” jelas Mohamad Hasan.
Malaysia dan Pakistan Teguhkan Peran Dunia Islam
Kerja sama antara Malaysia dan Pakistan ini mencerminkan semangat baru dalam diplomasi dunia Islam. Kedua negara juga sepakat untuk membawa isu Islamofobia ke tingkat global melalui sidang Majelis Umum PBB tahun depan.
Selain isu intoleransi, pertemuan tersebut juga membahas peningkatan kerja sama ekonomi halal. Perdagangan syariah, dan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Muslim di wilayah konflik seperti Gaza, Sudan, dan Rohingya.
“Kita harus bersatu, bukan hanya dalam melawan kebencian, tetapi juga dalam membangun dunia yang adil dan berperikemanusiaan,” tutup Anwar Ibrahim.
Langkah ini menegaskan komitmen Malaysia dan Pakistan untuk. Menjadi pelopor dalam perjuangan melawan diskriminasi dan kebencian berbasis agama. Sekaligus memperkuat posisi keduanya sebagai suara moderasi dan perdamaian di dunia Islam.









