NEWS SIBU — ASEAN Youth Leadership Conference (AYLC) 2025 resmi dibuka di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (18/10/2025). Forum bergengsi yang diikuti ratusan pemuda dari 10 negara ASEAN ini menjadi wadah kolaborasi generasi muda untuk memperkuat diplomasi regional dan menjawab tantangan masa depan Asia Tenggara.
Dalam acara pembukaan yang berlangsung di Putrajaya International Convention Centre (PICC), hadir perwakilan pemerintah Malaysia, perwakilan ASEAN Secretariat, serta para duta besar negara anggota ASEAN. Tahun ini, AYLC mengusung tema “Empowering Youth for a Resilient and Inclusive ASEAN”, menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga stabilitas, inovasi, dan solidaritas kawasan.
Baca Juga : Kreativesia 2025 Resmi Dibuka di Palembang, Ratusan Pemuda dari 35 Provinsi Tunjukkan Kreasi Terbaik
Delegasi Indonesia Siap Jadi Jembatan Diplomasi
Delegasi Indonesia yang terdiri dari 20 pemuda terpilih mewakili berbagai bidang — mulai dari inovasi sosial, lingkungan, teknologi digital, hingga pendidikan — turut berkomitmen memperkuat kerja sama lintas negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Delegasi Indonesia, Nadia Pramesti, menegaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam AYLC 2025 bukan sekadar simbol kehadiran, tetapi bentuk nyata diplomasi antar generasi muda.
“Kami datang dengan semangat kolaborasi dan komitmen memperkuat diplomasi rakyat-ke-rakyat di ASEAN. Anak muda Indonesia harus tampil sebagai agen perubahan yang mampu menghadirkan solusi konkret terhadap isu kawasan,” ujar Nadia dalam sambutannya.
Selain itu, para delegasi juga akan mempresentasikan inisiatif “Youth Climate Collaboration Hub”, proyek lintas negara yang digagas untuk memperkuat adaptasi perubahan iklim berbasis komunitas di negara-negara ASEAN.
Platform Strategis untuk Kepemimpinan Masa Depan
AYLC 2025 menjadi momentum penting bagi negara-negara ASEAN untuk membangun solidaritas lintas batas di tengah ketegangan geopolitik dan tantangan ekonomi global.
>Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Dato’ Sri Ahmad Faizal Azumu, dalam sambutannya menyebutkan bahwa pemuda ASEAN adalah aset penting bagi masa depan kawasan.
“Pemuda harus menjadi jembatan diplomasi yang mampu menjaga keharmonisan regional. AYLC menjadi bukti nyata bahwa kerja sama dan dialog lintas generasi mampu memperkuat identitas ASEAN,” tegasnya.
Selama empat hari penyelenggaraan (18–21 Oktober 2025), para peserta akan mengikuti sesi policy dialogue, leadership bootcamp, dan ASEAN Youth Roundtable yang membahas isu-isu strategis seperti digitalisasi ekonomi, transformasi hijau, dan keamanan regional.
Indonesia Dorong Sinergi dan Kepemimpinan Kolaboratif
Kehadiran delegasi Indonesia di AYLC 2025 juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam keterangannya, perwakilan Kemenlu menyebutkan bahwa forum ini sejalan dengan prioritas Indonesia untuk memperkuat “People-Oriented, People-Centered ASEAN”.
“Melalui diplomasi pemuda, Indonesia ingin memastikan bahwa integrasi. ASEAN tidak hanya berjalan di level pemerintah. Tetapi juga melalui konektivitas sosial dan intelektual di antara generasi muda,” ujar pejabat Kemenlu, A. Rizky Adiputra.
Delegasi Indonesia juga berencana melakukan. ASEAN Youth Follow-Up Project 2025. Sebuah program lanjutan untuk memperkuat jejaring pasca konferensi dengan fokus pada isu pendidikan digital dan kewirausahaan sosial.
Membangun Masa Depan ASEAN yang Inklusif
AYLC 2025 diharapkan menjadi ruang bagi pemuda. Asia Tenggara untuk membangun visi bersama tentang kawasan yang inklusif, damai, dan berdaya saing tinggi.
>Dengan partisipasi aktif delegasi Indonesia. Semangat kolaborasi lintas batas diharapkan semakin menguat. Menjadikan ASEAN bukan hanya kawasan ekonomi, tetapi juga komunitas solidaritas antarbangsa yang dipimpin generasi muda.
